Mengenal Firewall dan Port Default di Windows, Mikrotik, dan Linux

Dalam dunia jaringan komputer, keamanan adalah hal yang sangat penting. Salah satu komponen utama yang digunakan untuk menjaga keamanan sistem adalah firewall. Namun, apa itu firewall? Dan bagaimana cara kerja firewall pada sistem operasi seperti Windows, Mikrotik, dan Linux? Yuk kita bahas satu per satu, termasuk port default yang sering digunakan! 

Apa Itu Firewall?

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang mengontrol lalu lintas jaringan masuk dan keluar berdasarkan atau yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk mencegah akses yang tidak sah ke atau dari jaringan pribadi.

Firewall bisa berupa:

-    Software (misalnya Windows Defender Firewall)

-    Hardware (seperti firewall dalam perangkat Mikrotik)

-    Atau kombinasi keduanya.

Firewall bekerja dengan memeriksa setiap paket data yang lewat dan menentukan apakah paket tersebut boleh di teruskan atau di blokir berdasarkan port, protokol, dan alamat IP.

Firewall dan Port Default di Windows

Windows Firewall (sekarang dikenal sebagai Microsoft Defender Firewall)

Di Windows, firewall secara default aktif dan cukup efektif untuk pengguna standar.

Beberapa port default yang biasanya dibuka (allowed) tergantung pada layanan aktif:

Remote Desktop (RDP) = 3389 = TCP

File Sharing (SMB) = 445 = TCP

HTTP Server (IIS) = 80 = TCP

HTTPS = 443 = TCP

Tips: Kamu bisa membuka atau menutup port tertentu melalui:

Control panel > System and Security > Windows Defander Firewall > Advanced Settings

Firewall dan Port Default di Mikrotik

Mikrotik RouterOS Firewall

Mikrotik menggunakan RouterOS yang memiliki fitur firewall berbasis iptables (mirip linux). Firewall di Mikrotik sangat fleksibel dan digunakan untuk mengatur NAT, filter, dan mangle rules.

Beberapa port default yang sering digunakan di Mikrotik:

Windows = 8291 = TCP

WebFig (GUI Web) = 80 = TCP

SSH = 22 = TCP

Telnet = 23 = TCP

API = 8728 = TCP

API-SSL = 8729 = TCP

Tips Keamanan:

-    Ganti port default agar tidak mudah diserang.

-    Buat rule firewall untuk membatasi akses hanya dari IP tertentu.

Firewall dan Port Default di Linux

Iptables, UFW, dan Firewalld

Linux memiliki banyak tools firewall. Yang paling umum:

-    iptables: paling fleksibel, cocok untuk sysadmin berpengalaman.

-    ufw (Uncomplicated Firewall): lebih user-friendly.

-    firewalld: digunakan di banyak distribusi modern (seperti CentOS/RHEL 7+).

Contoh port default di Linux:

SSH = 22 = TCP

HHTP (Apache/Nginx) = 80  = TCP

HTTPS = 443 = TCP

FTP = 21 = TCP

MySQL = 3306 = TCP

Contoh:

sudo ufw allow 22/tcp    # Buka akses SSH

sudo ufw allow 80,443/tcp    # Buka HTTP dan HTTPS

Kenapa Port dan Firewall Penting?

1. Mengurangi Risiko Serangan

    Port yang terbuka tanpa perlindungan bisa dimanfaatkan oleh hacker.

2. Mengontrol Akses

    Firewall dapat mengizinkan akses hanya dari IP tertentu ke port tertentu.

3. Mendeteksi Aktivitas Mencurigakan

    Beberapa firewall bisa mencatat log dan mendeteksi anomali trafik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Komponen-Komponen Komputer dan Perkembangan Prosesor Intel & AMD

LANGKAH-LANGKAH INSTALASI WINDOWS 10, LINUX DEBIAN, macOS MacBooK