Bandwidth Management Mikrotik: Memahami Simple Queue dan Queue Tree

Di era digital ini, pengelolaan bandwidth sangat penting, terutama bagi jaringan dengan banyak pengguna seperti kantor, sekolah, atau warnet. Salah satu solusi efektif yang banyak digunakan adalah Mikrotik, sebuah perangkat router yang menawarkan fitur bandwidth management yang powerful.

 Bandwidth Management adalah proses pengaturan dan pengalokasian kecepatan internet untuk masing-masing pengguna atau perangkat dalam jaringan. Tujuannya agar penggunaan internet lebih efisien dan tidak ada user yang "rakus" bandwidth hingga membuat user lain lambat.

Dengan Mikrotik, kita bisa melakukan ini secara fleksibel menggunakan fitur-fitur bawaan seperti Queue.

Simple Queue:

Simple Queue adalah metode pengaturan bandwidth yang paling mudah digunakan di Mikrotik. Biasanya dipakai untuk membatasi kecepatan internet berdasarkan IP, MAC address, atau interface.

Ciri-ciri:

-    Konfigurasi cepat dan mudah.

-    Cocok untuk jaringan kecil hingga menengah.

-    Tidak membutuhkan mangle (marking packet).

-    Bisa langsung diterapkan ke user atau IP tertentu

Contoh penggunaan:

Kamu punya 5 komputer dan ingin setiap komputer maksimal hanya menggunakan 2 Mbps, maka cukup buat Simple Queue untuk masing-masing IP dengan batas kecepatan tersebut.

Kelebihan:

-    User-friendly.

-    Contoh untuk pemula.

-    Monitoring lebih mudah.

Kekuarangan:

-    Kurang fleksibel untuk skala besar.

-    Tidak efektif jika ingin membagi bandwidth berdasarkan jenis trafik (misalnya browsing vs download).

Queue Tree:

Queue Tree adalah metode pengaturan bandwidth yang lebih kompleks tapi juga lebih fleksibel. Queue Tree biasanya digunakan jika kamu ingin membagi bandwidth berdasarkan jenis trafik, port, atau bahkan berdasarkan parent-child queue.

Ciri-ciri:

-    Menggunakan mangle untuk menandai trafik.

-    Lebih cocok untuk jaringan besar dan kompleks.

-    Bisa membuat struktur antrian bertingkat (parent-child).

Contoh penggunaan:

Kamu ingin semua user diberi total 20 Mbps, tapi 5 Mbps khusus untuk YouTube, 10 Mbps untuk browsing, dan sisanya untuk download/upload umum. Ini bisa dilakukan dengan Queue Tree.

Kelebihan:

-    Sangat fleksibel.

-    Bisa memprioritaskan jenis trafik tertentu.

-    Cocok untuk QuS (Quality of Service)

Kekurangan:

-    Konfigurasinya rumit.

-    Harus mengerti mangle dan marking.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Komponen-Komponen Komputer dan Perkembangan Prosesor Intel & AMD

LANGKAH-LANGKAH INSTALASI WINDOWS 10, LINUX DEBIAN, macOS MacBooK